Perkara hati adalah perkara yang sulit untuk dipahami, bahkan matinya hati sendiri sering tidak difahami oleh dirinya sendiri. Penafsiran matinya hati bermacam-macam ada yang berpendapat matinya hati karena putus harapan, matinya hati karena putus cinta dan matinya hati karena kandas usahanya. Tapi yang dimaksud disini adalah matinya mata batin kita dan tidak bisa melihat Allah. Diantara tanda-tanda matinya hati adalah tidak adanya penyesalan manakala ketinggalan kesempatan untuk melakukan ibadah dan sebaliknya tidak ada rasa menyesal setelah melakukan dosa apapun. Itu salah satu dari tanda-tanda hati yang mati, nah diantara tanda-tanda hati yang hidup adalah hati akan bergetar dikala Nama Allah STW disebut. Mengetahui mati dan hidupnya hati hanya diri kita sendirilah yang mengetahuinya, kita yang merasakan sendiri dan kita juga yang melakukan segala perbuatan sendiri.
Namun hati yang mati dan hati yang hidup dapat dilihat dari wujud perilaku seseorang. Hati mati cenderung kapada perilaku yang berbau maksiat, sedangkan hati hidup selalu berperilaku baik mudah diajak ibadah kepada Allah SWT. Baik dan buruknya perilaku seseorang itulah yang sering menduduki pada diri manusia, keduanya adalah pilihan. Nah jika hati kita mati tentu saja akan cenderung memiliki kepada hal yang buruk tapi jika hati kita hidup yang dapat ditumbuhi iman dengan subur dalam hati Insyaallah akan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang bathil. Keimanan orang biasa seperti kita adalah labil kadang iman kita kuat setelah mendengarkan ceramah agama dan nasehat agama, tapi iman kita dapat menurun saat nafsu disuguhi dengan hiburan-hiburan.
Dari situ hati dapat dapat diartikan hati sebagai mana badan jika diberi asupan yang baik-baik akan menghasilkan hal yang positif, tapi sebaliknya jika hati dijejali dengan hal yang negatif akan berbuah yang negatif pula dan ini dapat menyebabkan matinya hati kita. Menuru Imam Al-Ghozali hati jika hati tidak diberi nasehat agama dalam tiga hari maka hati tersebut akan mati. Untuk menjaga hati kita agar hidup dan sehat dalam kacamata iman hendaknya kita sering mencari nasehat agama, ilmu agama, dan berusaha menghidari dari makanan yang diharamkan.