Wednesday, March 15, 2017

Jalan-Jalan Ke Jembatan Merah Di Surabaya

Jembatan Merah Surabaya ini sebagaimana jembatan pada umumnya warnanya pun tak merah-merah tapi kenapa kok jembatan di Surabaya ini disebut dengan jembatan merah? Jembatan merah ini memiliki banyak kenangan yang berharga bagi arek-arek Suroboyo saat mempertahankan wilayah Surabaya dari tangan penjajah pada zaman dulu. Di jembatan ini pernah terjadi perlawanan sengit para pejuang Surabaya melawan penjajah. Pada saat ini banyak sekali pahlawan kita yang menjadi korban di sana pun juga dari pihak kolonial juga banyak yang tewas di jembatan tersebut. Darah berceceran dijembatan tersebut. Nah dari situlah jembatan ini disebut dengan jembatan merah.

Jembatan Merah Di Surabaya

Jembatan ini pula menjadi saksi bisu dari gigihnya para pahlawan kita yang sudah semestinya kita kenang. Nah jalan-jalan di Jembatan Merah Surabaya, selain bertujuan untuk berwisata juga bisa mengenang para pahlawan kita. Selain banyaknya palawan kita yang telah gugur di jembatan merah ini, Brigadir Mallaby tentara Inggris juga tewas di jembatan merah ini saat terjadi peperangan sengit dengan arek-arek Suroboyo. Dan tragedi NICA-Belanda pada tanggal 10 November juga terjadi di jembatan merah ini.

Bagi warga Surabaya jembatan merah sudah dikenal dengan baik, yaitu keberadaannya ditengah kota yang menjadi penghubung penting dari aktivitas lalu lintas untuk berbagai keperluan. Saat ini jembatan ini menjadi salah satu obyek wisata bersejarah di Surabaya. Jadi jika sedang jalan-jalan di Kota Pahlawan ini jangan lupa sempatkan ke jembatan merah ini. Meskipun jembatan ini tak seramai mall tetapi berkunjung ke jembatan ini memberikan rasa yang berbeda karena terkenang dengan sejarah perjuangan bangsa kita hingga mencapai kemerdekaan.

Jembatan merah ini sebenarnya sudah dibangun beberapa abad yang lalu yaitu berupa jembatan kayu. Menjadi jembatan yang menghubungkan kalimas dengan gedung residen, dan untuk kepentingan bisnis atau perdagangan pada zaman Belanda. Pembangunan jembatan ini atas kesepakatan Pakubuwowno II dari Mataram dengan VOC yang mana konten kesepakatan tersebut adalah pantai utara yang meliputi kota Surabaya diserahkan ke VOC yang berada dalam kekuasaan kolonial Belanda.

Atas permintaan kepentingan umum jembatan ini mengalami pembangunan terus menerus dari masa ke masa. Diantaranya mengalami renovasi total yang sebelumnya jembatan kayu telah menjadi jembatan terbuat dari beton di tahun 1890 an. Renovasi terus dilakukan hingga kita lihat seperti sekarang ini. Nah, jika sobat belum pernah melihat jembatan ini maka silahkan mampir sejenah bila sedang berada di kota pahlawan Surabaya.
Jangan lupa kunjungi tempat wisata bersejarah lainnya yaitu Monumen Kapal Selam yang pernah menjadi armada hebat Marinir Indonesia.

Jangan lupa kunjungi juga : Citra Raya Surabaya.